Sabtu, 16 November 2013


SEJARAH PERKEMBANGAN CSS

PENGERTIAN CSS

CSS adalah kepanjangan dari (Cascading Style Sheet), CSS merupakan kumpulan perintah yang dibentuk dari berbagai sumber yang disusun menurut urutan tertentu sehingga mampu mengatasi konflik style. CSS yaitu salah satu bahasa pemrograman web yang mengatur komponen dalam suatu web supaya web lebih terstruktur dan lebih seragam. CSS juga bisa diartikan suatu bahasa yang dibuat pada halaman web untuk mempercantik tampilan web.

 

SEJARAH CSS

CSS  (Cascading Style Sheet) pertama kali direkomendasikan oleh W3C (World Wide Web Consortium) sebuah lembaga konsorsium untuk standarisasi web menyusun draft proposal untuk membuat CSS. Setelah proposal diterima, berjalanlah proyek pembuatan CSS pada tahun 1996 yang kemudian distandarisasikan. Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style. CSS memilki tiga versi yaitu CSS 1, CSS 2, dan CSS 3 yang setiap versinya memiliki fungsi untuk pemenuhan kebutuhan terkait dengan pengaturan halaman web.
·         CSS 1

Pada tanggal 17 Agustus 1996 World Wide Web Consortium (W3C) menetapkan CSS sebagai bahasa pemrograman standard dalam pembuatan web. Tujuannya adalah untuk mengurangi pembuatan tag-tag baru oleh Netscape dan Internet Explorer, karena kedua browser tersebut sedang bersaing mengembangkan tag sendiri untuk mengatur tampilan web.

CSS 1 mendukung pengaturan tampilan dalam hal :

1. Font (Jenis ketebalan).

2. Warna, teks, background dan elemen lainnya.

3. Text attributes, misalnya spasi antar baris, kata dan  huruf.

4. Posisi teks, gambar, table dan elemen lainnya.

5. Margin, border dan padiing.

·         CSS 2

Pada tahun 1998, W3C menyempurnakan CSS tahap awal dengan menciptakan standard CSS 2 yang menjadi standard hingga saat ini. Pada level CSS 2 ini, dimasukkan semua atribut dari CSS 1 dan diperluas dengan penekanan pada International Accessibiality and Capacibilty kususnya media-specific CSS. CSS 2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer.

·         CSS 3 

CSS 3adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam mendesain website. CSS 3 dapat melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna dan animasi 3D. Dengan CSS 3 desaigner dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS 3 yaitu : Multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS-Math dan CSS Object Model. Fitur terbaru CSS 3 saat ini mampu melakukan banyak hal untuk mendesain sebuah halaman web, diantaranya dapat melakukan animasi warna bahkan animasi 3D, serta banyaknya kehadiran fitur - fitur baru yang lebih bisa untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan yang kompleks dalam rangka mendesain sebuah halaman web.

SIFAT CSS

Ada dua sifat CSS yaitu internal dan eksternal. Jika internal yang dipilih, maka skrip itu dimasukkan secara langsung ke halaman website yang akan didesain. Kalau halaman web yang lain akan didesain dengan model yang sama, maka skrip CSS itu harus dimasukkan lagi ke dalam halaman web yang lain itu.

Sifat yang kedua adalah eksternal di mana skrip CSS dipisahkan dan diletakkan dalam berkas khusus. Nanti, cukup gunakan semacam tautan menuju berkas CSS itu jika halaman web yang didesain akan dibuat seperti model yang ada di skrip tersebut.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN CSS

Kelebihan

1.    Memisahkan desain dengan konten halaman web.

2.    Mengatur desain seefisien mungkin.

3.    Jika kita ingin mengubah suatu tema halaman web, cukup memodifikasi pada css.

4.    Menghadirkan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh HTML.

5.    Lebih mudah didownload karena lebih ringan ukuran filenya.

6.    Satu CSS dapat digunakan banyak halaman web.

7.    dapat mempersingkat waktu kerja kita untuk membuat halaman Web.

8.    Ukuran File HTML akan menjadi lebih kecil, karena file CSS berada diluar HTML (kalau menggunakan External Stylesheet).

 

Kekurangan

1.    Tampilan pada browser berbeda-beda.

2.    Kadang juga terdapat browser yang tidak support dengan CSS (browser lama).

3.    Harus tahu cara menggunakannya.

4.    Dibutuhkan waktu lebih lama dalam proses membuatnya.

5.    Belum lagi ada bug/error dalam CSS.

6.    Tidak semua browser mengartikan kode CSS dengan cara yang sama, kadang-kadang tampilan web dengan CSS terlihat baik di browser yang satu, tapi berantakan di browser yang lain.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar